1v6koYvaz5HY0GocyN46v6Hf2k7bn50HvNkT9Fli
Bookmark

Yang Ada Di Otak Orang Yang Hobi Menunda Nunda

 

Isi Kepala Para Procastinator

 Saya yakin banyak dari kalian yang memiliki hobi menunda nunda atau bahasa kerennya procastinating. Mengapa saya bisa begitu yakin akan hal tersebut, ya karena saya pun begitu. Lagi lagi saya akan menyalahkan perkembangan teknologi atas kebiasaan saya ini. Semakin banyak gadget dengan fitur makin canggih untuk mengakses berbagai macam hiburan artinya makin banyak distraksi terhadap fokus kita.

Hingga akhirnya saya menonton sesi TEDTalks dari Tim Urban di YouTube. Bagi yang belum tahu siapa itu Tim Urban akan saya berikan sebuah deskripsi singkat, jadi beliau adalah seorang blogger, influencer sosial media, dan seorang pembicara asal Amerika Serikat. Bagi yang penasaran kalian bisa cek laman blog beliau di waitbutwhy.com . Nah, dalam sesi TEDTalknya ia mengilustrasikan kondisi otak seseorang yang hobi menunda nunda dengan penggambaran dan penjelasan yang unik dan mudah dipahami bahkan dengan otak spek kentang seperti milik saya.

Sama seperti kebiasaan saya, saat diberi deadline yang panjang untuk sebuah tugas atau pekerjaaan (katakanlah 2-3 bulan) sebagian dari kita mungkin memilih untuk mengerjakan tugas tersebut saat injury time (katakanlah seminggu sebelum deadline). Kita akan menghabisakan sebagian besar waktu dari deadline tersebut untuk melakukan hal hal yang sama sekali tidak produktif. Tapi mengapa demikian? 

Tim Urban mengelompokkan bagian bagian otak para pelaku hobi menunda nunda menjadi tiga. Yang pertama adalah Rational Decicion Maker, lalu Instants Gratification Monkey, dan seorang Panic Monster. 


Bagian Otak Para Procastinating


1. Rational Decision Maker

 
rational decision maker

Sama seperti namanya, bagian otak yang satu ini memiliki fungsi untuk membuat keputusan yang paling masuk akal. Jika kita diberi sebuah tugas tau pekerjaan, maka Rational Decicion Maker akan membuat serangkaian rencana untuk menyelesaikan tugas dengan sebaik mungkin dan sesuai dengan deadline.  

Ia memiliki sifat seorang dewasa dan memiliki visi jauh ke depan. Ia akan membuat kita melakukan semua hal yang seharusnya kita lakukan sebagai manusia yang hidup di era modern.

2. Instant Gratification Monkey


instant gratification monkey



Anggaplah sang monyet kesenangan instan adalah hewan peliharaan si Rational Decision Maker. Sang Rational Decicion Maker tahu cara merawat sebuah monyet sebagai hewan peliharaan, hingga tibalah saat kita diberi tugas melakukan pekerjaan dengan jangka waktu deadline yang panjang.

Si Monyet Kesenangan Instant akan berevolusi secara kognitif, mampu memahami perilaku si Rational Decision Maker dan pada akhirnya mengambil alih kendali otak kita.

Ia akan mulai memanipulasi Sang Rational Decision Maker dengan ajakan ajakan untuk melakukan kegiatan yang jauh dari kata produktif. Seperti "Ya elah, deadline masih lama bos, mending begadang binge netflix sampe pagi, kerjaan mah gampang besok aja" dan dengan polosnya si Rational Decision Maker menjawab "bener juga lu nyet"

Lalu kita akan menoton serial yang tengah trending di streaming platform favorit kita sampai pagi. Hingga terbangun dengan mata super ngantuk di pagi hari dan terpaksa tidur hingga siang. 

Tapi karena otak kita telah di setir oleh Si Monyet maka kegiatan tersebut akan menjadi sebuah siklus sampai deadline tak terasa sudah di depan mata.

3. The Panic Monster

 
the panic monster


Berminggu minggu berlalu sejak pekerjaan diberikan dan kamu masih saja belum menyentuhnya sama sekali. Kamu masih sibuk menonton sidang perceraian sepasang selebritas yang tengah jadi perbincangan di seantero internet. Hal tersebut karena sang Instant Gratification Monkey masih memegang kendali atas otakmu.

Terjebak dalam situs ketidakproduktifan? Panggil saja sang Monster Kepanikan. Ia akan membuat sadar bahwa deadline sudah di depan mata dan tak ada waktu lagi untuk bersantai santai. Ia akan membuat si Rational Decision Maker memasukan sang monyet kembali ke kandangnya, membuat Ia bekerja sangat keras dan sesekali mencambuknya dari belakang.
 
Ia adalah seorang pahlawan yang para pelaku hobi menunda nunda butuhkan di saat saat terakhir (walau berbentuk monster). Ia akan memaksa kita melakukan hal hal yang kurang menyenangkan tapi sebenarnya harus kita lakukan. Dengan sisa sisa deadline yang sudah sangat mepet, kita dipaksa mengerahkan seluruh kinerja otak untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.
 
 

Cara Mengurangi Kebiasaan Procastinating


 
Dari penjelasan di atas kita sadar kan kalo menunda nunda itu bukan kegiatan yang baik, maka saya mengumpulkan beberapa hal apa saja yang seorang pelaku hobi menunda nunda harus lakukan untuk mengurangi intensitas hobi mereka yaitu :
 
  • Buatlah deadline untuk segala hal yang kita lakukan
  • Kurangi screentime sosial mediamu
  • Buat jadwal tertulis
  • Tidur yang cukup
     

Jadi itulah yang Tim Urban sampaikan dalam sesi bicaranya bersama TEDTalks, jika kalian ingin menonton sesi bicara beliau secara penuh kalian bisa menontonnya disini : 




Posting Komentar

Posting Komentar